بِالقُرآن اِهْتَدَيْتُ فِي رَحْبِهِ تَحْلُو الحَيَاة
Dengan Quran, ku reguk petunjuk, di pangkuannya hidup terasa indah
شَوْقاً إِلَى المَوْلىَ أَتَيْتُ أَسْلَمْتُ رُوْحِي لِلْإِلَه
Dalam kerinduan kepada Sang Pencipta, aku datang, menyerahkan jiwaku kepada-Nya
نُوْرُ الحَنَايَا وَالضُّلُوْع لِلهِ أَعْلَنْتُ الرُّجُوْع
Ia cahaya yang bersinar di kedalaman hati dan rongga dadaku, kepada-Nya aku kembali
آياتُهُ تَغْدُو شُمُوْع وَيَفِيْضُ فِي قَلْبِي سَنَاه
Keindahan ayat-ayatnya layaknya cahaya lilin yang membanjiri jiwaku
قَدْ زَانَ لِي أَغْلىَ طَرِيْق وَهُوَ الشَّفِيْعُ هُوَ الرَّفِيْقُ
Ia adalah kawan yang menghiasi perjalanan hidupku yang paling berharga
يَا هَائِماً هَلْ تَسْتَفِيْق وَتَرَى السَّعَادَةَ وَالنَّجَاةَ ؟
Maka, wahai yang tengah tersesat, tidakkah engkau sadar, tidakkah engkau melihat kebahagiaan dan keselamatan yang terpancar darinya?!
“Bil-Quran ihtadaitu” Syaikh Fahd al-Kandary
Najmach Wafa’
4 Agustus 2015